Keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit mamalia. Kandungan utama dalam keringat adalah sodium klorida (bahan utama garam dapur) selain bahan lain (yang mengeluarkan aroma) seperti 2-metilfenol (o-kresol) dan 4-metilfenol (p-kresol).
Pada manusia, keringat dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh, walaupun ada yang beranggapan bahwa komponen dari keringat laki-laki dapat berfungsi sebagai pheromon.
Penguapan keringat dari permukaan kulit memiliki efek pendinginan karena panas laten penguapan air yang mengambil panas dari kulit. Oleh karena itu, pada cuaca panas, atau ketika otot memanas karena bekerja keras, keringat dihasilkan. Keringat meningkat dalam keadaan gugup dan mual, serta menurun dalam keadaan demam. Hewan-hewan yang memiliki sedikit kelenjar keringat, seperti anjing, menurunkan temperatur tubuh dengan membuka mulutnya sambul menjulurkan lidah (terengah-engah), sehingga air menguap dari rongga mulut dan pharynx-nya. Hewan primata dan kuda, memiliki kelenjar keringat di ketiak seperti pada manusia.
Kelenjar keringat
Terdapat dua macam kelenjar keringat yang berbeda dalam komposisi keringat yang dihasilkan serta fungsinya:
- Kelenjar keringat ekrin tersebar di seluruh permukaan tubuh tetapi lebih banyak terdapat telapak tangan, telapak kaki, dan wajah. Keringat yang dihasilkan adalah air yang mengandung berbagai macam garam. Kelenjar ini berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh.
- Kelenjar keringat apokrin menghasilkan keringat yang mengandung lemak. Kelenjar ini terutama terdapat pada ketiak dan sekitar alat kelamin. Aktivitas kelenjar ini menghasilkan bau karena aktivitas bakteri yang memecah komponen organik dari keringat yang dihasilkannya.
Fungsi keringat
Ada sekitar tiga juta kelenjar keringat di tubuh manusia dengan konsentrasi tertinggi kelenjar keringat ini adalah di telapak tangan. Untuk apakah keringat?
Rata-rata, setiap orang mengeluarkan sekitar 0,7 hingga 1,5 liter per jam. Seseorang yang aktif berkeringat sekitar 1,5 hingga 1,8 per jam. Sementara itu, atlet triatlon dapat memproduksi hingga empat liter keringat dalam satu jam. Artinya, produksi keringat kita tergantung pada ukuran, kebugaran fisik, dan tingkat hidrasi seseorang.
Menurut ahli fisiologi dari University of Guelph di Kanada, Lawrence Spriet, setelah kehilangan tiga hingga lima persen berat tubuh, barulah proses berkeringat mulai melambat. Sementara itu, ahli fisiologi lingkungan dan olahraga, Lawrence Armstrong, menyatakan tubuh manusia terus berkeringat meskipun terjadi dehidrasi. "Selama hipotalamus mengirim pesan saraf ke kelenjar keringat, manusia akan tetap berkeringat. Malahan, jika keringat berhenti maka sesuatu yang salah," kata Armstrong.
Jika suhu tubuh kita di atas 40 derajat Celcius, tubuh kita mulai kepanasan. Saat ini terjadi, membran jaringan kehilangan integritas dan terjadi kebocoran, kata Armstrong. Dalam kondisi seperti ini, usus dapat melepaskan bakteri ke dalam aliran darah. Akibatnya tubuh terkena syok dan kemungkinan akan pingsan atau koma.
"Poin utama dalam berkeringat adalah mencegah hal ini terjadi, dengan membuat kita tetap dingin," ujar Armstrong.
Sumber :kaskus.us/showthread.php?t=6858351
Tidak ada komentar:
Posting Komentar